Pada hakikatnya setiap anak memiliki jiwa kompetisi dalam diri masing-masing. Baik itu kompetisi dengan teman ataupun lawan sekalipun dalam mencetak prestasi internasional. Hal tersebut selaras dengan makna kompetisi yang menyatakan suatu aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang-orang lain atau kelompok.
Di era revolusi industri 4.0, SMP Negeri 2 Sumberpucung menanamkan sikap nasionalis kepada semua peserta didiknya. Sikap tersebut ditumbuhkan dengan semangat kompetisi kepada semua siswanya. Semangat kompetisi itu muncul dan berkembang dalam hati mereka masing-masing. Sampai akhirnya, TGP bisa mengiprahkan prestasi di kancah Kabupaten Malang, baik itu prestasi akademik maupun non akademik. Prestasi akademik diraih oleh siswa TGP yakni Revalza Mayro Alfarazel juara II siswa Berprestasi Kabupaten Malang yang diadakan oleh Dinas Kabupaten Malang.
Bulan Oktober merupakan bulan bertabur kejuaraan di SMP NEGERI 2 Sumberpucung. Hal itu nampak pada banyaknya prestasi yang diraih, mulai dari kejuaraan karate, pramuka dan siswa berprestasi. Baru-baru ini, salah satu siswi TGP yang bernama Ayunda Nabila berhasil mengiprahkan kemampuannya dalam Kejuaraan Pugnatur Internasional Taekwondo Championship 2019 yang diselengarakan di Bali tepatnya di Gor Purnakrida tanggal 25-27 Oktober 2019 dengan memperoleh medali emas.
Kejuaraan yang diikuti oleh sepuluh negara ini berhasil membakar semangat kompetisi dan jiwa kompetitif alit TGP ini dalam melawan musuh-musuhnya. Proses mendapatkan prestasi internasional yang dilalui oleh atlet TGP ini tidaklah mudah. Di babak pertama, ia dipertemukan dengan lawannya yang berasal dari Bandung hingga akhirnya dia berhasil memenangkannya. Selanjutnya, dia masuk perempat final dan bertemu lawan dari negara Uzbekistan. Melawan musuh dari negara Uzbekistan, atlit TGP ini tidak mengalami kesulitan karena dia menang dengan sistim KO. Pada akhirnya, dia masuk ke babak final. Di babak final ini dia bertemu dengan lawan dari Negara Malysia. Awalnya, Nabila mengalami kesulitan untuk meraih poin, yang dalam hal ini poin Malaysia lebih unggul dari pada Indonesia yakni 7 dan 5. Namun hal tersebut tidak menyurutkan atlit TGP ini untuk semangat dalam berkompetisi. Hal tersebut dapat dilihat ketika dia bisa keluar dari zona kelemahannya. Selain itu, sang pelatihpun tidak pernah henti-hentinya untuk memberikan arahan dari luar arena untuk mengalahkan musuhnya dengan melakukan tendangan ke area bagian kepala. Tendangan ke area bagian kepala ini dilakukan oleh Nabila sebanyak tiga kali sehingga membuat atlet ini bisa mengejar poin. Pada akhirnya Nabila memperoleh poin 17 dan lawannya 15 di ronde pertama. Perolah poin 17 di ronde pertama ini menghantarkan Nabila meraih medali emas di Kejuaraan Pugnatur Internasional Taekwondo Championship 2019.
Sebagai generasi revolusi industri 4.0, salah satu siswi TGP ini berhasil mengibarkan namanya di kancah internasional. Hal ini membuktikan bahwasanya sebagai generasi milenial hendaknya selalu menanamkan semangat berkompetisi. Adanya semangat ini bisa memicu atau memotivasi siswa-siswi TGP untuk dapat meraih prestasi internasional dan selalu melakukan perbuatan yang aktif, positif, kreatif, imajinatif dalam melahirkan prestasi yang gemilang.