Suasana meriah terlihat di mata pelajaran ujian praktik Seni Budaya. Berbeda dengan yang lainnya, mata pelajaran Seni Budaya menampilkan sajian display pameran lukisan. Display ini, bertempat di Aula Sasana Krida Wiyata SMP Negeri 2 Sumberpucung. Siswa siswi berhasil menciptakan lukisan dari goresan tangan lentiknya. Mereka menyiapkan lukisan selama satu semester dengan didampingi oleh guru pengajar, Bpk Supriadi, S.Pd dan Bpk Tukiman, S.Pd. Siswa-siswi membuat lukisan berdasarkan latar belakang yang mereka pilih. Dari semua karya lukisan yang dipamerkan ada salah satu lukisan yang menarik salah satu penguji. Seperti yang diungkap oleh Bapak Tukiman, S.Pd selaku penguji mata pelajaran Seni Budaya, “ Semua lukisan yang dibuat oleh anak-anak bagus, dan ada salah satu lukisan yang berhasil menarik perhatian saya dari segi teknik pewarnaannya, di mana sapuan warnanya sangat tegas pada objek lukisan pemandangan alam tersebut.” Harapan untuk kedepannya semoga pameran lukisan ini dapat diapresiasi oleh semua warga SMP Negeri 2 Sumberpucung.
Tak kalah meriah, mata pelajaran Prakarya juga berhasil menarik perhatian. Di mana ujian praktik prakarya menyajikan pameran batik tulis dan pengolahan makanan nusantara. Siswa-siswi membuat batik tulis dengan menggunakan ragam hias geometris, simbol dan identitas TGP berupa tulisan dan gambar gir. Selain itu, mereka juga dibebaskan untuk memberikan ragam hias pada batik tulisnya. Terbukti ada motif naga, burung garuda dan lain-lain. Pada pengolahan makanan nusantara, siswa-siswi membuat tumpeng karena sebagai wujud syukur dan sakral, di mana mereka telah melewati masa sulit di kelas VII, VIII, dan IX. Proses pembuatan tumpeng dilakukan di rumah sedangkan penyusunan tumpeng di sekolah. Pemilihan pengolahan tumpeng bertujuan untuk melatih siswa-siswi agar berpengalaman dalam pengolahan tumpeng yang kompleks. “ Dari pameran prakarya yang telah digelar, Alhamdulillah tahun ini lebih banyak perubahan dan sukses karena semua produk yang diciptakan oleh siswa berhasil dan tidak ada produk yang gagal,” pungkas Putri Estuandari selaku guru pengajar Prakarya.
Dalam mata ujian praktik Bahasa, ada dua mata pelajaran yang mengadakan ujian praktik, yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi yang diujikan ada dua jenis kompetensi. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi berbahasa dan bersastra. Kompetensi berbahasa berupa praktik berpidato. Sedangkan kompetensi bersastra, peserta didik diuji membaca puisi sesuai dengan teks puisi yang ditentukan. Dalam pelaksanaannya, peserta didik dapat memilih salah satu dari kompetensi-kompetensi tersebut. Ujian praktik yang dilaksanakan dalam waktu seminggu tersebut memberikan warna pada kompetensi peserta didik dalam bidang kebahasaan maupun kesastraan. Beberapa aspek penilaian yang ditekankan dalam ujian praktik Bahasa Indonesia yaitu, kekuatan suara, artikulasi, intonasi, dan ekspresi. Mereka diberikan kesempatan untuk menyajikan bakat maupun kemampuan yang mereka miliki dalam dalam bentuk kebahasaan maupun kesastraan.
Terlepas dari kemampuan berbahasa Indonesia, dalam mata pelajaran Bahasa Inggris juga memberikan kesempatan peserta didik untuk memilih teks untuk dapat dijadikan praktik kompetensi berbahasa Inggris. Adapun jenis teks yang dapat menjadi pilihan ujian yaitu, descriptive text, procedure text, recount text, narrative text, report text. Kriteria penilaian ujian ini yaitu, artikulasi, ekspresi, power, kreativitas. Dalam sebuah kehidupan, berbahasa merupakan bekal peserta didik dalam bermasyarakat. Bekal tersebut merupakan sarana komunikasi yang bermanfaat dalam bersosialisasi di masyarakat.


Satu lagi bidhang bahasa, yaitu bahasa daerah. Dalam bahasa daerah, praktik dibagi menjadi bermacam-macam bergantung kepada kemauan dan memampuan siswa. Adapun macam-macam dari praktik bahasa daerah ialah, menjadi pambiwara atau bisa disebut pembawa acara, menyampaikan pidato atau sesorah dalam Bahasa Jawa, membacakan puisi atau disebut geguritan dalam Bahasa Jawa, melantukan tembang macapat maupun tembang kreasi anyar, contohnya ialah tembang prau layar. Tak lupa yang paling menarik perhatian di mana ada praktik untuk menarikan tarian daerah, contohnya tari topeng bapang berasal dari Malang, tari remo yang berasal dari Jawa Timur dan juga gambyong yang berasal dari Jawa Tengah. Bila siswa pandai berakting mereka juga dapat memilih praktik drama, satu lagi bagi mereka yang menyukai dan menguasai aksara jawa, mereka dapat memilih menulis aksara jawa.
Terlihat siswa kelas sembilan tahun ini sangat antusias dalam melakukan praktik bahasa daerah. Mereka melakukan dengan totalitas, mengapa demikian, bagi siswa laki-laki semua serentak sama memakai sorjan atau beskap, dilengkapi blangkon dan juga memakai tapih dari jarik. Tak kalah dengan yang laki-laki siswi yang perempuan juga serentak memakai kebayak dan juga jarik. Bila dilihat, sangat terlihat kekentalan jawanya. Tak lupa siswa-siswi yang memerankan drama dan yang menari mereka juga mengenakan kostum yang sesuai dan sangat elok dipandang mata, semangat mereka dan antusias mereka sangat patut untuk diapresiasi dengan acungan dua jempol.
Praktik yang berikutnya ialah praktik IPS, wah mata pelajaran IPS-pun ada praktiknya. Praktik IPS ini lebih menekankan pada bidhang ekonomi, kenapa begitu ? dipraktik ini mereka dituntut untuk bisa memikirkan, berapa modalnya, berapa harga penjualanya, dan juga berapa keuntungan yang harus diperoleh. Mereka melakukan praktik IPS ini dengan antusias tinggi. Mereka membuat menu-menu yang menarik perhatian konsumen, menggunakan kemasan yang juga tak kalah bagus dengan pedagang sungguhan, bahkan mereka juga mendesain stiker untuk menambah keindahan dari kemasan mereka.
Dalam prakti ini, mereka menjajakan menu yang mereka buat ketika di rumah untuk dibeli oleh teman mereka sendiri, bahakan bapak ibu guru juga banyak yang membelinya karena tertarik akan menu yang ada. Bagaimana tidak tertarik, mereka membuta menu-menu kekinian seperti mojito, minuman dari negara jepang ini mereka adaptasi sesuai dengan lidah orang Indonesia. Menu kekinian selanjutnya ialah corndog dan juga croffle, sangat menarik bukan ? selain menu kekinian meraka juga menyediakan menu sehat seperti salad, menu makanan pedas seperti cilok dan juga pentol. Kalau dipikir-pikir siswa SMP Negeri 2 Sumberpucung ini kreatif dan juga sangat multi talen ya.