Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara aktif berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui sosialisasi pengembangan materi edukasi remaja di sekolah. Pada Kamis, 20 Agustus 2024 pukul 08.00 – 12.00 kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sumberpucung dengan melibatkan kader Sekolah Siaga Kependudukan. Kegiatan sosialisasi ini difasilitatori oleh Ibu Aniswaty Aziz, SE., M.Si, Prof. Sri Sunarmi, S.KM., M.Si., Dr. Iswari Hariastuti, M.Kes., Widayatun, SH., MA., dan Weny Lestari, S.Sos., M.Si.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini, khususnya pada remaja. Materi yang disampaikan mencakup informasi mengenai masalah remaja, gizi seimbang, serta keterkaitan permasalahan remaja dengan stunting. Selain itu, para kader juga diberikan pelatihan untuk menyampaikan materi tersebut kepada teman sebaya mereka secara efektif.
Selama kegiatan sosialisasi, peserta diberikan berbagai materi yang menarik dan interaktif. Materi pertama dipaparkan oleh Ibu Aniswaty Aziz, SE., MSi. terkait peran keluarga dalam perkembangan remaja dan pendewasaan usia perkawinan. Dalam hal tersebut, masalah remaja (seks pranikah, kawin muda, HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual, dan aborsi) merupakan salah satu penyebab pernikahan dini hingga mengakibatkan kematian ibu maupun stunting pada anak. Ibu Aniswaty juga menyampaikan bahwa survei sosial ekonomi nasional menemukan fakta bahwa banyak wanita yang menikah di usia 7-15 tahun atau di bawah umur dengan kehamilan yang tidak dikehendaki terjadi setiap tahun, yakni 2 juta perempuan mati dan 50% mengalami unisafed abortion.
Materi berikutnya yang tak kalah menarik juga dipaparkan oleh Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si. terkait gizi remaja untuk penguatan gizi dan kesehatan reproduksi dalam upaya pencegahan stunting. Paparan materi dari tema tersebut mencakup penjelasan kandungan zat gizi makro untuk pertumbuhan badan dan penjelasan pengertian stunting. Para kader SSK juga diajari cara menghitung Body Mass Index (BSI). Materi tersebut sangat penting untuk remaja, agar mereka dapat menjaga kesehatan badan mereka tetap ideal serta memiliki pengetahuan awal untuk bekal masa depannya mengetahui tumbuh kembang anak.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan oleh BRIN untuk menemukan strategi akselerasi penurunan stunting. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, para kader sekolah siaga kependudukan di SMP Negeri 2 Sumberpucung dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. Mereka juga dapat menjadi duta pencegahan stunting di sekolah dan masyarakat. Mereka dapat menginspirasi teman-teman sebaya untuk menerapkan pola hidup sehat dan memberikan dukungan kepada keluarga dalam upaya mencegah stunting.
BRIN berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang kesehatan, khususnya terkait pencegahan stunting. Melalui berbagai program dan kegiatan, BRIN berharap dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang bebas stunting.